Senin, 22 Agustus 2011

PERILAKU DALAM BERORGANISASI

Motivasi
·         Wlodkowski (1985) menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkanatau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut. Pengertian ini jelas bernafaskan behaviorisme.3.
·         Motivasi adalah Suatu variable perantara yang digunakan untuk menerangkan faktor-faktor dalamdiri individu, yang dapat membangkitkan, mempertahankan dan menyalurkan tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu
·         Motivasi merupakan karakteristik psikologi manusia yang memberikan kontribusi padatingkat komitmen seseorang, yang menjadifaktor-faktor penyebab, penyalur danmemperthankan tingkah laku manusia dalamarah tekad tertentu.
·         Motivasi dan memotivasi berkaitan dengansejumlah tingkah laku manusia yang disadaridi antara dua kutub, yakni gerakan refleks dankebiasaan yang dipelajari.

Asumsi Dasar Mengenai Motivasi dan Memotivasi
  •    Motivasi biasanya diasumsikan sebagai hal yang baik
  •    Motivasi dapat menggerakkan manusia untuk menampilkan suatu tingkah laku kearah pencapaian suatu tujuan.
  •    Motivasi adalah satu dari beberapa faktor yang dapat menentukan prestasi kerja
  •    Motivasi merupakan peralatan yang dapat dipakai oleh manajer untuk mengatur hubungan pekerjaan dalam organisasi.

Sumber Motivasi Bagi Keterlibatan dalam Tugas
1. Motivasi dapat dikembangkan dengan menemukan kebutuhan (bawahan) yang bersifat fisik, keamanan, mental, psikologi, sosial, dan ekonomi dalam lingkungan kerja dan menciptakan kondisi bagi pemenuhan kebutuhan tersebut. Faktor kebutuhan dapat menjadi motivasi yang mampu mendorong para bawahan untuk bekerja.
2. Motivasi dapat dikembangkan dengan menciptakan suatu keinginan untuk bekerja keras/giat, berprestasi dan sukses. Keinginan untuk bekerja keras, berprestasi, dan sukses dapat didorong dengan memberikan tantangan sugestif yang memberi motivasi untuk bertindak.

Faktor yang mempengaruhi motivasi
 Tujuan
Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu team dalam bekerja. Namun hal tersebut belum cukup jika visi, misi dan tujuan yang ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota.
Tantangan
Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut “fight atau flight syndrome”. Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut. Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan motivator.
Keakraban
Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan.
Tanggungjawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggung jawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan.
Kesempatan untuk maju
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri, mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik.
Kepemimpinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam mendapatkan komitment dari anggota team. Leader berperan dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi team untuk bekerja dengan tenang dan harmonis.

Proses timbulnya Motivasi
  •    Kebutuhan yang belum terpenuhi
  •    Mencari dan memilih cara – cara memuaskan kebutuhan
  •    Prilaku yang diarahkan pada tujuan
  •    Evaluasi prestasi
  •    Imbalan atau hukuman
  •    Kepuasan
  •    Menilai kembali kebutuhan yang belum terpenuhi
 
Proses atau Skema timbulnya motivasi


Penggolongan Motivasi :
  1.    Motivasi Ekstrinsik atau Eksternal
  •    Motivasi atau keinginan yang datang dari luar diri individu atau luar diri pekerja  yang lebih muda dikelola oleh manajemen perusahaan. Hasilnya bisa positif dan negatif
  •    Bentuknya  dapat berupa Imbalan (reward) dan Hukuman (pusnisment)
  •    Misalnya  :Bagi pekerja yang bekerja dengan giat karna menghindari hukuman seperti pemotongan gaji.
  1.    Motivasi Intrinsik atau internal
  •    Motivasi atau keinginan yang datang dari dalam diri individu atau dalam diri pekerja
  •    Bentuknya berupa semangat, minat dan obsesi
  •    Misalnya :Para pekerja ingin mengembangkan perusahaannya dan ingin melihat perusahaan maju karna ybs ikut merintis dari awal perusahaan berdiri.

Tantangan dalam Motivasi
Dalam menerapkan praktenya ada beberapa tantangan yang  sering dihadapi seperti :
  •    Kebutuhan sangat berbeda pada setiap orang
o   Dengan adanya kebutuhan yang berbeda maka penerapan teori motivasi juga harus berbeda
  •    Cara menterjemahkan kebutuhan ke dalam tindakan secara individu juga berbeda
o   Dengan adanya perbedaan ini maka cara pandang individu dalam hal menilai kebutuhan juga berbeda

Tujuan Motivasi dalam Dunia Kerja
  •    Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
  •    Meningkatkan produktivitas kerja
  •    Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan
  •    Meningkatkan kedisiplinan kerja karyawan
  •    Mengefektifkan pengadaan karyawan
  •    Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
  •    Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan
  •    Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan
  •    Meningkatkan efesiensi penggunaan peralatan dan bahan baku

Beberapa Pendekatan Mengenai Motivasi
          pendekatan tradisional atau dikenal sebagai traditional model of motivation theory,
          pendekatan relasi manusia atau human relation model
          pendekatan sumber daya manusia atau human resources model

5 Perspektif Kontemporer mengenai Motivasi
          perspektif kebutuhan (Need perspectives)
          perspektif keseimbangan dan keadilan (equity perspectives)
          perspektif pengharapan (expectancy perspectives)
          perspektif penguatan (reinforcement perspectives)
          perspektif penyusunan tujuan (Goal Setting Theory)



Perspektif kebutuhan (Need perspectives) mengenai Motivasi
          teori hirarki kebutuhan (Hierarchy of Needs) dari Abraham Maslow
          teori ERG dari Clayton Alderfer
          teori tiga kebutuhan dari  Atkinson dan McClelland
          teori dua faktor (Two-Factor Theory) dari Frederich Herzberg

Teori Motivasi
Teori Maslow ( Jenjang Kebutuhan )
Abraham Maslow adalah seorang psikolog, pada tahun 1943 Maslow mengambangkan teorinya yang dikenal dengan “ teori kebutuhan “ yang dibedakan menjadi :
  •    Kebutuhan Physiological yaitu kebutuhan yang sangat penting untuk    mempertahankan hidup. Seperti kebutuhan pokok contoh makanan, pakaian, perumahan, hiburan dan pendidikan.
  •    Kebutuhan Security atau Rasa Aman yaitu kebutuhan manusia akan rasa aman dan perlindungan dari kejahatan fisik dan emosional. 
  •    Kebutuhan Sosial yaitu kebutuhan manusia akan kasih sayang sehingga meningkatkan kepuasan dalam hubungan sosial seperti cinta, persahabatan, perasaan memiliki dan diterima dalam lingkungannya , rasa kekeluargaan.
  •    Self Actualization yaitu kebutuhan aktualisasi diri atau keinginan untuk mencapai kedudukan penting dalam masyarakat dan dihormati orang, contohnya status, kedudukan, kepercayaan diri, pengakuan, reputasi, prestasi, apresiasi kehormatan diri dan penghargaan. Kebutuhan ini paling sukar untuk dicapai dan memerlukan usaha yang lebih besar dari pada usaha untuk mencapai tujuan yang lain. 


    Hirarki Kebutuhan (Maslow) 
     
    Maslow berpendapat bahwa  jika semua kebutuhan tersebut terpenuhi maka seorang karyawan atau pekerja itu akan memiliki motivasi yang baik dalam menyelesaiakan pekerjaannya

    •   Teori Ekspektasi
      •    Teori ini menerangkan bahwa kesungguhan dan motivasi seseorang dalam bekerja sangat dipengaruhi oleh ekspektasi tentang hal – hal yang dapat dicapainya dalam perusahaan
      •    Misalnya  ; sampai dimana atau sejauh mana gaji dan pangkat yang mungkin dapat dicapainya dalam perusahaan tersebut artinya semakin besar peluang yang tersedia maka semakin samangat seseorang itu bekerja
    •    Teori Persamaan Hak
      •    Teori in menekankan pada sikap pekerja dalam menghadapi perlakuan yang berbeda terhadap pegawai yang ada dalam perusahaan yang relatif sama kedudukannya.
      •    Misalnya dengan latar belakang pendidikan sama tetapi ada perbedaan perlakuan  seperti posisi dan gaji lebih baik/tinggi  dari karyawan lain sehingga hal ini akan mempengaruhi produktivitas pekerja



    Teori Dua Faktor dari Herzberg
              Motivating Factors
            kesempatan untuk berprestasi.
            pengakuan dalam lingkungan pekerjaan .
            kesempatan untuk bertanggungjawab.
            kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan diri.
              Hygiene Factors
            kebutuhan akan kebijakan dan administrasi perusahaan yang jelas dan adil (company policy and administration)
            supervisi yang memadai (supervision)
            keserasian hubungan dengan supervisi (relationship with supervision)
            kondisi pekerjaan yang kondusif (working condition)
            gaji atau upah yang layak(salary)
            hubungan yang baik antar pekerja (relationship with peers)
            adanya penghargaan terhadap kehidupan pribadi (personal life)
            hubungan yang serasi dengan bawahan (relationship with subordinates)
            kejelasan status pekerjaan (job status)
            masa depan dari pekerjaan yang dijalani(job safety)


    Pengambilan Keputusan
  • Pengambilan keputusan adalah suatu proses memilih alternatif terbaik dari serangkaian alternatif keputusan untuk mencapai hasil yang diinginkan atau serangkaian tahapan yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah, memilih suatu alternatif dan mengevaluasi keputusan dari informasi atau data yang diperoleh dari sumber.
  •   Pengambilan Keputusan merupakan tindakan manajemen dalam pemilihan alternatif untuk mencapai sasaran.

Teori Pengambilan Keputusan yang paling dikenal dan mungkin dapat diterima oleh kalangan luas ialah teori Rasional Komprehensif. Unsur-unsur utama dari teori ini adalah sebagai berikut :
  •  Pembuat keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat dibedakan dari masalah-masalah lain atau dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat diperbandingan satu sama lain.
  • Tujuan-tujuan, nilai-nilai, atau sasaran yang mempedomani pembuat keputusan amat jelas dan dapat ditetapkan tingkatannya sesuai dengan urutan pentingnya. 
  •   Berbagai alternatif untuk memecahkan masalah tersebut diteliti secara seksama.
  •   Akibat-akibat ( biaya dan manfaat ) yang ditimbulkan oleh setiap alternatif yang dipilih dengan teliti.
  • Setiap alternatif dan masing-masing akibat yang menyertainya dapat dibandingkan dengan alternatif-alternatif lainnya. 
  •   Pembuat keputusan akan memilih alternatif dan akibat-akibatnya yang dapat memungkinkan tercapainya tujuan, nilai atau sasaran.

Tahapan dalam Pengambilan Keputusan

Simon (1960) memperkenalkan empat aktivitas dalam proses Pengambilan Keputusan :
  •    Intelligence : Pengumpulan informasi untuk mengidentifikasikan permasalahan.
  •    Design : Tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatifalternatif pemecahan masalah.
  •    Choice : Tahap memilih dari solusi dari alternatif-alternatif yg disediakan.
  •    Implementation : Tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya.

Definisi pengambilan keputusan dan urgensinya
  •   Pengambilan keputusan muncul sebagai reaksi atas sebuah masalah (problems) karena ada ketidaksesuaian antara perkara saat ini dan keadaan yang diinginkan.
  •  Tetapi dalam menetapkan sebuah masalah dan sebuah keputusan tergantung cara menginterprestasikan.

Pendekatan dalam pengambilan keputusan :
          Pendekatan deskriptif
          Pendekatan normatif

Jenis Keputusan Terkait dengan Masalah yang Dihadapi
  •    Keputusan terprogram, yaitu suatu keputusan yang terstruktur dan berulang yang dapat ditangani dengan pendekatan rutin.
  •    Keputusan tidak terprogram, yaitu suatu keputusan yang memerlukan suatu pemecahan yang dibuat sesuai kebutuhan

Masalah
Masalah adalah : Suatu perbedaan antara keadaan pekerjaan yang ada dan keadaan pekerjaan yang dikehendaki.

Kesempatan
Kesempatan merupakan : suatu kondisi dimana kondisi tersebut memberi kesempatan bagi organisasi untuk memanfaatkannya agar diperoleh hasil  melebihi  dari hasil diharapkan.
 
Jenis Masalah
  •    Masalah yang terstruktur dengan baik yaitu masalah – masalah yang bersifat lugas, tidak asing dan mudah dirumuskan
  •    Masalah yang tidak terstruktur dengan baik  yaitu masalah –masalah baru yang informasinya bersifat ambigu atau tidak lengkap

Faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan
  1.    Kondisi Kepastian adalah suatu kondisi dimana pengambil   keputusan mempunyai informasi sepenuhnya tentang masalah yang dihadapi.
  2.    Resiko adalah suatu kondisi yang dapat diidentifikasi, diprediksi kemungkinan terjadi dan kemungkinan setiap pemecahan yang sesuai dengan hasil yang diinginkan atau dicapai.
  3.    Ketidakpastian adalah suatu kondisi dimana pengambil keputusan tidak memiliki kepastian.

Proses pengambilan keputusan dan elemen-elemen dasarnya
  1.    Model Rasional
  •   Rasional adalah Membuat pilihan yang konsisten dan memaksimalkan nilai, dalam batasan – batasan tertentu.
  • Keputusan yang rasional adalah  model pembuatan keputusan yang mendeskripsikan, bagaimana individu seharusnya berprilaku.
  1.    Model Kreativitas
  • Kreativitas adalah kemampuan menciptakan ide – ide baru dan bermanfaat. 
  • Tujuannya adalah membantu mengidentifikasikan dan memahami masalah yang belum jelas
Ada 3 komponen model kreativitas :
o   Keahlian yaitu dasar untuk setiap pekerjaan kreatif yang   bisa diperoleh dari kemampuan, pengetahuan, kecakapan dan potensi diri.
o   Keterampilan – keterampilan kreativitas atau berpikir kreatif yaitu karakteristik pribadi  yang berhubungan dengan krativitas serta kemampuan untuk menggunakan analogi serta bakat untuk melihat sesuatu yang lazim dari sudut padang yang berbeda
o   Motivasi Tugas Intrinsik yaitu keinginan untuk mengerjakan sesuatu karena adanya dorongan dalam diri
  1.    Model Intuisi /firasat
o   Intuisi /firasat yaitu Sebuah proses tidak sadar sebagai hasil dari pengalaman yang disaring atau kekuatan yang muncul dengan cepat tanpa intervensi dari berbagai proses yang masuk akal.

Langkah-langkah prilaku individu untuk memaksimalkan hasil dengan model rasional :
o   Mendefinisikan Masalah.
o   Mengidentifikasikan  kreteria keputusan.
o   Menimbang Kreteria yang telah diidentifikasi sebelumnya.
o   Membuat berbagai alternatif
o   Implementasi
o   Follow Up dan Evaluasi
      
Bagaimana individu yang cenderung menggunakan intuitifnya
  •    Ketika terdapat tingkat ketidakpastian yang tinggi
  •    Ketika hanya sedikit teladan yang bisa digunakan
  •    Ketika variabel – variabelnya kurang bisa diprediksi secara ilmiah
  •    Ketika fakta – fakta dibatasi
  •    Ketika fakta – fakta tersebut tidak menunjukan titik terang
  •    Ketika hanya sedikit menggunakan data analitis
  •    Ketika terdapat beberapa solusi alternatif masuk akal yang bisa dipilih
  •    Ketika waktu sangat terbatas
  •    Ketika adanya tekanan untuk membuat keputusan yang tepat

Implikasi Manajerial dalam Pengambilan Keputusan
Gaya Pengambilan Keputusan
  •    Gaya Direktif  (Pengarahan) adalah Suatu gaya pengambilan keputusan dengan ambiguitas/ketidakjelasan yang rendah dan  cara berpikirnya yang rasional.
  •    Gaya Analitis adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi terhadap ketidakjelasan dan cara berpikirnya rasional.
  •    Gaya Konseptual adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi untuk ambiquitas dan cara berpikir intuitif yang tinggi.
  •    Gaya Perilaku adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang rendah untuk ketidakjelasan dengan cara berpikir intuitif yang tinggi.

Etika Pembuat Keputusan
  •    Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
  •    etika adalah tingkah laku sebagai standart yang mengatur pergaulan manusia dalam kelompok sosial.
  •    Dalam Kaitannya dengan pergaulan manusia maka etika berupa bentuk aturan yang dibuat berdasarkan moral yang ada.

Tujuan Etika
         Untuk mendapatkan konsep mengenai penilaian baik buruk manusia sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
        Pengertian baik:Segala perbuatan yang baik.
        Pengertian buruk:segala perbuatan yang tercela

Ada dua jenis yaitu:
Etika deskriptif
o      Etika yang berbicara tentang suatu fakta yaitu tentang nilai dan pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan masyarakat.
o      Etika yang menyoroti secara rasional dan kritis tentang apa yang diharapkan manusia mengenai sesuatu yang bernilai.
Etika normatif
o      Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang bagaimana harus bertindak sesuai dengan norma yang berlaku.
o       Etika yang mengenai norma-norma yang menuntun tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Perbedaan Etika deskriptif dan normatif adalah:
  •    Etika deskriptif : Memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku yang dilakukan.
  •    Etika normatif : Memberikan penilaian sekaligus memberikan norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Nilai
  •    Ukuran untuk menentukan apakah sesuatu hal      baik atau buruk, benar atau salah, sesuai   atau tidak sesuai dsb
Norma
  •    Aturan yang diberlakukan untuk mengatur    tingkah laku seseorang dalam kehidupannya.
Macam-macam norma
  •    Norma sopan satun : Norma yang menyangkut tata cara hidup dalam pergaulan sehari-hari.
  •    Norma Hukum : Norma yang memiliki keberlakuan lebih tegas karena diatur oleh suatu hukum dengan jaminan hukuman bagi pelanggar.
  •    Norma Moral : Norma yang sering digunakan sebagai tolak ukur masyarakat untuk menentukan baik buruknya seorang sebagai manusia.

Etika
  •    Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “Self Control” karena segala sesuatu dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan sosial (Profesi) itu sendiri
  •    Etika bisnis merupakan standart nilai yang digunakan sebagai pedoman bagi manajer dan karyawan dalam pengambilan keputusan.
  •    Secara sederhana etika dapat diartikan sebagai suatu aturan main yang tidak mengikat karena bukan hukum. Tetapi harus diingat dalam praktek bisnis sehari-hari etika dapat menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang dijalankan.

Faktor-Faktor Tindakan Melanggar Etika
  • Kebutuhan Individu : Merupakan faktor utama penyebab terjadinya tindakan tidak etis karena tidak tercukupinya kebutuhan pribadi dalam kehidupan.
  • Tidak ada pedoman : Tidak punya penuntun hidup sehingga tidak tahu bagaimana melakukan sesuatu. 
  • Perilaku dan kebiasaan Individu : Perilaku kebiasaan individu tanpa memperhatikan faktor lingkungan dimana individu tersebut berada.
Contoh kasus pelanggaran etika bisnis :
  •  Kasus lumpur lapindo bencana memaksa penduduknya kehilangan tempat tinggal, sementara perusahaan terkesan hanya menyelamatan aset aset perusahaannya saja daripada mengatasi kerusakan lingkungan dan sosial yang ditimbulkan
Hak
  •    Hak yaitu pembuat keputusan dengan penekanan pada penghormatan dan perlindungan terhadap  hak – hak asasi manusia misalnya hak pribadi, berbicara dengan bebas.
  •    Contoh individu/pekerja/karyawan yang melaporkan kepada pihak luar tentang perlakuan atau perbuatan tidak etis yang sudah dilakukan perusahaan kepadanya.
Keadilan
  •    Keadilan artinya mengharuskan individu untuk menentukan dan menjalankan peraturan – peraturan dengan baik dan adil.
  •    Misalnya dalam hal pemberian bayaran yang sama untuk setiap individu tanpa melihat perbedaan2 kinerja, pengunaan sistem senioritas dalam membuat keputusan.
  • Kepemimpinan

    •    Kepemimpinan adalah saha yang positif untuk mempengaruhi/mengerahkan orang lain untuk tetap atau lebih bersemangat melakukan tugas atau mengubah tingkahlaku mereka
    •    Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
    •    Pemimpin adalah orang yang mengenakan selubung otoritas pada tiap level dalam organisasi, dimana dengan posisi tersebut dia memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang lain.
    •    Gaya kepemimpinan merupakan pola tingkahlaku esensial/dominan yang dimunculkan individu/pemimpin ketika dia berusaha mempengaruhi bawahannya. Gaya ini dibedakan dalam task orientation/task behavior dan human orientation/relationship bahavior.


    Unsur – unsur kepemimpinan :
  •    Adanya pengikut atau bawahan
  •    Adanya pembagian kekuasaan (yang tidak seimbang)
  •    Pemimpin dapat mempengaruhi bawahan

Jenis – Jenis Kepemimpinan:
  •    Kepemimpinan di bidang rohaniah
  •    Kepemimpinan di bidang politik
  •    Kepemimpinan di bidang militer, dan
  •    Kepemimpinan di bidang managerial
Tipe Kepemimpinan
  1.    Kepemimpinan Pribadi
    Tipe kepemimpinan di mana pemimpin secara langsung mengadakan kontak dengan bawahan.
  2.    Kepemimpinan Non-Pribadi
    Tipe kepemimpinan di mana pimpinan tidak mengadakan kontak langsung dengan bawahan, melainkan melalui saluran jenjang hirarki yang sudah ada.
  3.    Kepemimpinan Otoriter
    Tipe kepemimpinan di mana pemimpin menganggap bahwa kepemimpinan adalah hak pribadinya sehingga ia tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain dan tidak boleh ada orang lain yang turut campur.
  4.    Kepemimpinan Demokratis
    Tipe kepemimpinan di mana pemimpin selalu bersedia menerima dan menghargai saran-saran, pendapat, dan nasehat dari staf dan bawahan, melalui forum musyawarah untuk mencapai kata sepakat.
  5.    Kepemimpinan Kebapakan
    Tipe kepemimpinan di mana pemimpin bertindak sebagai ayah kepada anak-anaknya: mendidik, mengasuh, mengajar, membimbing, dan menasehati.
  6.    Kepemimpinan Karismatis
    Tipe kepemimpinan di mana pemimpin memiliki daya tarik yang amat kuat. Seolah-olah dalam diri pemimpin tersebut terdapat kekuatan yang luar biasa, sehingga dalam waktu singkat dapat menggerakkan banyak pengikut.

Aspek – aspek Kepemimpinan
  •    Aspek eksternal atau aspek politik adalah pandangan seorang pemimpin yang diarahkan ke luar organisasi untuk melihat perkembangan situasi masyarakat.
  •    Aspek internal adalah pandangan seorang pemimpin ke arah masalah masalah ketata-lembagaan yang meliputi: keadaan, gerak tuntutan, dan tujuan organisasi yang dipimpinnya.
Dalam aspek ini harus diperhatikan bahwa :
  •    Pandangan pemimpin terhadap organisasi harus menyeluruh.
  •    Pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat, tepat, dan tegas.
  •    Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan dilaksanakan dengan baik
  •    Hubungann dengan bawahan harus terbina baik sehingga mudah mendapatkan dukungan dan menggerakan mereka.
  •    Aspek tingkah laku
  •    Fungsi Kepemimpinan : Aspek yang dipertahankan kelompok dan berkaitan dengan tugas yang harus dilaksanakan oleh pemimpin agar kelompok dapat berfungsi secara efektif.
  •    Gaya Kepemimpinan : Berbagai pola tingkah laku yang disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi pekerja.

Syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin
  •    Kekuatan atau energy: Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan rokhaniah sehingga mampu bekerja keras dan banyak berfikir untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
  •    Penguasaan emosional : Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah dan putus asa.
  •    Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan : Seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang manusiawi dengan bawahannya dan orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan bantuan dalam setiap kesulitan yang dihadapinya.
  •    Motivasi dan dorongan pribadi, yang akan mampu menimbulkan semangat, gairah, dan ketekunan dalam bekerja.
  •    Kecakapan berkomunikasi: kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik kepada orang lain, serta dapat dengan mudah mengambil intisari pembicaraan.
  •    Kecakapan mengajar pemimpin yang baik adalah guru yang mampu mengajar dan memberikan teladan dan petunjuk-petunjuk, menerangkan yang belum dengan gambaran jelas serta memperbaiki yang salah.
  •    Kecakapan bergaul: dapat mengetahui sifat dan watak orang lain melalui pergaulan agar dengan mudah dapat memperoleh kesetiaan dan kepercayaan. Sebaiknya bawahan juga bersedia bekerja dengan senang hati dan sukarela untuk mencapai tujuan.
  •    Kemampuan teknis kepemimpinan: mengetahui azas dan tujuan organisasi. Mampu merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan, mengawasi, dan lain-lain untuk tercapainya tujuan. Seorang pemimpin harus menguasai baik kemampuan managerial maupun kemampuan teknis dalam bidang usaha yang dipimpinnya

Teori Kepemimpinan
  •    Teori Bakat : Berusaha melihat karakteristik pemimpin dan juga karakteristik yang membedakan pemimpin yang efektif dengan yang kurang efektif.
  •    Teori Perilaku : Berusaha melihat perilaku pemimpin yang membedakan dengan perilaku bukan pemimpin, atau pemimpin efektif dengan kurang efektif.  
  •    Dalam pandangan teori (yang dikembangkan oleh Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard) ini, efektivitas kepemimpinan seseorang sangat erat hubungannya dengan:
·           Tingkat kematangan (maturity) bawahan
·           Kemampuan pemimpin untuk menyesuaikan orientasinya dengan kondisi kematangan bawahan (gaya kepemimpinan)

Teori Kepemimpinan Kontemporer
  •    Teori Kepemimpinan Kontemporer yaitu gaya kepemimpinan yang tranformasional, transaksional dan karismatik.
  •    Pemimpin karismatik adalah pemimpin memiliki daya tarik yang amat kuat dan dengan kekuatannya tersebut bisa memgerakan dan mempengaruhi orang lain.
  •    Pemimpin transformasional adalah pemimpin yang  mampu memotivasi bawahan mengerjakan lebih dari yang diharapkan.
  •    Pemimpin transaksional merupakan kepemimpinan pada kondisi normal.

Teori Kepemimpinan Psikoanalisis
  •    Kets de Vries menggunakan pendekatan psikoanalisis dalam teori kepemipinannya yaitu dengan  mengatakan bahwa seseorang berperilaku tertentu untuk memenuhi kebutuhan bawah sadarnya.
  •    Pikiran Bawah Sadar atau yang sering kita sebut sebagai Alam Bawah Sadar adalah bagian dari pikiran kita sebagai gudang kreativitas  yang memproses intuisi.

Hubungan dengan teori kepemimpinan melalui pendekatan psikoanalisa :
  • Pendekatan ini menekankan bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, dorongan yang ada dalam diri manusia yang menyebabkan timbulnya macam – macam aktivitas fisik dan psikis , jika  keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
Teori Kepemimpinan Romantis
  •    Menurut teori ini, pemimpin ada karena ada pengikutnya.